Secara
umum ionisasi adalah proses fisik mengubah atom atau molekul menjadi
ion dengan menambahkan atau mengurangi partikel bermuatan seperti
elektron atau lainnya.
Sedangkan pada air hasil ionisasi merupakan air yang diionisasi
melewati serangkaian proses elektrolisis, sehingga menghasilkan air
dengan kandungan anti oksidan yg kuat, pH Alkali, dan berpartikel mikro.
Setelah melewati proses eksperimen yang cukup lama dari sejak
ditemukannya proses penguraian ion air pada tahun 1950-an di Jepang,
akhirnya diperoleh kesimpulan bahwa air yang diionisasi bersifat
non-toksik bahkan dapat mengurangi banyak gejala-gejala pada penyakit
orang dewasa dan air ionisasi akhirnya diakui sebagai alat kesehatan dan
pengobatan oleh Kementerian Kesehatan dan Rehabilitasi Pemerintah
Jepang.
Berikut ini adalah beberapa metode dasar yang umum digunakan pada teknologi filter air, termasuk ionisasi
Karbon / Karbon Aktif
Proses obligasi kimia karbon aktif dengan menghilangkan beberapa
kontaminan yang terkandung didalam air yang disaring melalui alat filter
karbon.
Filter karbon sangat bervariasi dalam segi efektivitas: beberapa hanya
menghilangkan klorin dan meningkatkan rasa serta bau, sementara filter
lain mampu menghilangkan berbagai jenis kontaminan termasuk asbes,
timbal, merkuri dan VOC. Namun, filter karbon aktif tidak dapat secara
efektif menghilangkan anorganik polutan seperti arsenik, fluoride,
hexavalent chromium, nitrat dan perklorat.
Filter ini terbagi dalam dua jenis, karbon blok dan karbon pasir:
Karbon Blok:
Dibentuk melalui proses bubuk karbon aktif yang dibentuk menjadi blok di
bawah tekanan tinggi. Karbon Blok biasanya lebih efektif daripada pasir
filter karena mereka memiliki permukaan karbon aktif yang lebih luas.
Efektivitasnya tergantung pada seberapa cepat air mengalir melalui
blok-blok karbon.
Pasir Karbon Aktif:
Filter ini mengandung butiran halus karbon aktif. Relatif kurang efektif
dibandingkan blok filter karbon karena luas permukaan karbon yang lebih
kecil. Efektivitas penyaringan filter jenis ini juga tergantung
seberapa cepat air mengalir melalui butiran pasir karbon.
Keramik:
Filter keramik memiliki lubang-lubang yang sangat kecil pada seluruh
permukaan materi filter yang memblokir kontaminan padat seperti kista
dan sedimen agar tidak dapat melewati filter. Kekurangan dari filter
jenis ini adalah tidak dapat menghilangkan jenis kontaminan kimia.
De-ionisasi:
Proses filter dengan melakukan pertukaran ion untuk menghilangkan garam
mineral dan molekul bermuatan listrik lainnya dari air. Proses ini tidak
dapat menghilangkan kontaminan non-ionik (termasuk produk sampingan
disinfeksi dan senyawa organik volatil umum lainnya) atau
mikroorganisme.
Penguraian Ion (Ionisasi):
Teknologi ini mengalirkan air di atas resin yang mampu menggantikan ion
yang tidak diinginkan (partikel bermuatan) dengan partikel lain yang
diinginkan.
Salah satu penerapan metode ini yang umum dipakai adalah dengan proses
pelunakan air, menggantikan kalsium dan magnesium dengan natrium. Filter
resin harus secara berkala “diisi” dengan ion pengganti. Alat filter
pertukaran ion kadang-kadang dikombinasikan dengan filter jenis lain
yang seperti yang digunakan dalam proses pelunakan air seperti
dijelaskan di bawah ini:
• Filter mekanik: Seperti pada filter keramik,
filter ini dipenuhi dengan lubang-lubang kecil yang berfungsi untuk
menghilangkan kontaminan seperti kista dan sedimen dari air, dan juga
tidak dapat menghilangkan kontaminan jenis kimia.
• Ozon: Filter Ozon membunuh bakteri dan mikroorganisme lainnya
dan sering digunakan dalam sebagai tambahan pada teknologi penyaringan
lainnya. Filter Ozon juga tidak efektif dalam mengurangi tingkat
kontaminan kimia.
• Pembalikkan Osmosis: Proses filter jenis ini bergantung pada
membran semipermeabel untuk menahan partikel yang lebih besar dari
molekul air. Reverse osmosis dapat menghapus lebih banyak kontaminan
yang tidak dapat dihilangkan oleh filter jenis karbon, termasuk arsenik,
fluoride, hexavalent chromium, nitrat dan perklorat.
Kualitas filter ini bervariasi, baik dari segi sistem membran itu
sendiri dan filter karbon yang biasanya juga digunakan pada filter jenis
ini. Proses ini menggunakan 3 sampai 20 kali lebih banyak air dengan
hasil akhir yang lebih sedikit, sehingga biasanya hanya digunakan untuk
minum atau memasak air.
• UV (ultraviolet): Filter dengan sistem ini
menggunakan sinar ultraviolet untuk membunuh bakteri dan mikro-organisme
lainnya, namun tidak dapat menghilangkan kontaminan jenis kimia.
• Pelunak air: Perangkat filter jenis ini menggunakan
pertukaran ion untuk menurunkan tingkat kalsium dan magnesium (yang
dapat terbentuk pada pipa saluran air dan perlengkapannya) juga dapat
menurunkan kadar barium dan bentuk-bentuk lainnya dari molekul radium.
Filter pelunak air tidak dapat menghapus keseluruhan kontaminan,
karena pelunak air biasanya hanya menghilangkan partikel kalsium dan
magnesium dan mengaantinya dengan sodium, maka air yang diolah biasanya
memiliki kandungan sodium yang tinggi. Beberapa orang yang mengidap
penyakit tertentu biasanya tidak disarankan oleh dokter untuk
menggunakan alat ini. Juga tidak dianjurkan untuk menyiram tanaman
dengan alasan yang sama.
Sumber : http://www.enagic-indonesia.com/manfaat-air-kangen-2/